Menjiwai Hidup Lestari

adalah blog pribadi yang memuat beberapa artikel untuk dipublikasikan dan berusaha membantu semua orang dalam mencari sesuatu yang baru. Dalam blog ini anda akan menemukan sesuatu yang akan menjadikan anda menjadi manusia baru dengan berbagai keunggulan yang teramat baru..all about new !!! welcome. (c_3)

A. Sejarah singkat Hasan Al-Banna (1906M-1946M)
Hasan al-Banna, nama panjangnya adalah Hasan Ahmad Abdurrahman Muhammad al-Banna, yang lahir pada bulan Sya’ban 1324 H / September 1906 M di desa Al Mahmudia di wilayah Al Bahirah Mesir. Beliau dibesarkan dalam keluarga yang amat kuat berpegang pada Islam. Ayahnya seorang ulama yang sangat hebat dalam bidang keilmuan dan ketaqwaan. Kerjanya memperbaiki jam, pekerjaan inilah yang menjadi sumber rezeki bagi menghidupi keluarganya. Masa kerjanya pada waktu malam. Pada siang harinya menjadi Imam di sebuah masjid di kampungnya, disinilah ayahnya mengajar prinsip-prinsip Islam dan berdakwah. Diantara karyanya kitab Tafsir Musnad Imam Ahmad Ibn. Hambal.
Ketika berumur dua belas tahun Banna masuk sekolah dasar negeri. Pada saat itu juga ia mengikuti kelompok Islam, Himpunan Perilaku Bermoral. Yang menekankan kewajiban kepada anggotanya untuk mengikuti Islam dengan seksama dan menjatuhkan hukum kepada yang melanggar. Pada usia tiga belas tahun ia mengikuti tarekat sufi Salafiyah, yang kemudian banyak mempengaruhi dirinya.
Selain mendapat pendidikian di luar, Hasan Al-Banna juga berguru pada Ayahhnya, sehingga bisa menghafal Al-Quran 30 juz pada usia yang sangat muda.Banna pun dapat memahami Islam dan bahasa Arab dengan baik. Sehingga pada umur 16 tahun sudah nampak semangat perjuangan Islam dan sifat kepemimpinan.
Pada 1923 Banna pergi ke Kairo, untuk masuk Dar Al-‘Ulum, sekolah tinggi guru Mesir. Disana ia terpengaruh oleh gagasan-gagasan Salafiya (gerakan pemurnian Islam seperti yang dilakukan ulama generasi awal). Setelah menyelesaikan pendidikan, ia mengajar disekolah menengah di Ismailiyat. Pada tahun 1927 Banna juga menjadi koresponden al-Manar, majalah yang didirikan Rasyid Rida. Dalam kurun waktu 1939-1941, ia memimpin majalah itu. Sejak itulah ide-ide pembaharuannya dikenal khalayak luas.


B. Pemikiran Hasan Al-Banna
Hasan al-Banna percaya bahwa kemunduran kaum muslimin disebabkan oleh pemahaman yang salah terhadap Islam dan kekaguman mereka kepada ideology sekuler dari Barat. Itulah sebabnya, ia menyerukan agar kaum muslim kembali kepada ajaran Islam yang sesungguhnya.
Banna juga sangat prihatin terhadap usaha Mustafa Kemal Ataturk untuk menghapus kekhalifahan dan program Kemal untuk mensekularkan Turki. Pada 1925 Gerakan Mesir telah mendirikan universitas negri sekuler. menurut Banna merupakan langkah pertama meniru Turki mencampakkan Islam. Dia juga memandang dengan prihatin terhadap artikel, koran, bahkan majalah-majalah dan surat kabar yang membuat propaganda dengan slogan “mesir adalah bagian dari Eropa”, yang telah membanjiri pasaran dan mempromosikan sekuler barat.
• Pengaruh Tasawuf
Meskipun telah dipengaruhi Salafiyah, al-Banna tidak mengambil alih seluruh gerakan itu. Hal ini tampak dari sikapnya terhadap teradisi tasawuf dan tarekat. Ia menyadari pentingnya tasawuf dalam menopang perjuangan serta hubungan spiritual dan emosional antara pemimpin dan pengikutnya. Karena itu, di Ikwanul Muslimin ia mempertahankan semangat otoritas dan model kepemimpinan tarekat dalam managemen gerakan ini.
• Agama dan Politik
Gagasan-gagasan Al-Banna tidak terlepas dari situasi social-politik Mesir. Karena pertarungan kekuasaan antar-politik begitu sengit, maka semangat nasionalisme Mesir menjadi pudar. Selain itu, sekularisme juga mulai menggejala. Menurut al-Banna, Mesir dan raknyatnnya telah dilanda kemorosotan dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini hanya bisa diatasi dengan jalan kembali kepada sumber ajaran yang murni, yaitu Al-Quran dan sunah Nabi Saw. menurut al-Banna, Islam membawa ajaran yang sempurna, yang mencakup semua aturan bagi segala persoalan hidup.
Al-Banna memandang penting otoritas politik, kepimimpinan, dan hukam dalam kehidupan masyarakat. Ia mengatakan bahwa pemerintahan adalah salah satu tiang system sosial Islam. Isalm tidak menganjurkan anarki dan tidak membiarkan umatnya tanpa pemimpin. Karenanya angggapan bahwa islam tidak berurusan dengan politik, atau politik tidak ada sangkut pautnya dengan Islam, adalah anggapan keliru.

C. Ikwanul Muslimin
Agar ciat-cita al-Banna untuk menegakkan ajaran Islam secara lengkap dan menyeluruh dapat berlangsung secara efektif. al-Banna mendirikan perkumpulan Ikhwanul Muslimin. Yang pada saat itu ia berusia 22 tahun, al-Banna memimpin organisasinya sampai ia wafat.
1. Sejarah singkat Ikwanul Muslimin
Untuk mewujudkan visi Islam sejati dan meluncurkan perjuangan melawan dominasi asing, Banna mendirikan Ikwanul Muslimin pada bulan Maret 1928. dengan tujuan untuk menyelesaikan nasib malang yang menimpa umat Islam pada masa itu. Hasan Al-Banna jauh berbeda dengan tokoh Islam lainnya, seperti: Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh dan S.Rashid Ridhha, mereka lebih mengutamakan penulisan dan dakwah bilisan dalam kiprahnya. Banna menyentuh berbagai aspek kehidupan sperti akidah, ibadah, mu’amalah, akhlah, politik, kebudayaan, ekonomi, social, olah raga dsb.
2. Gerakan Ikhwanul Muslimin
Jama’ah Ikhwanul Muslimin ini bercita-cita untuk menjalankan tanggungjawabnya ke seluruh Mesir, ialah menggantikan masyarakat Mesir secara menyeluruh kepada masyarakat yang berlandaskan Syariah Islam.
Pada tahun 1933, Ikhwanul Muslimin dipindahkan dari Ismailiah ke Kairo. Dalam masa tiga tahun disana, Ikhwanul Muslim membuat penekanan yang berat dalam mendidik umat Islam. Bahkan Banna membuat gerakan baru yang belum pernah dibuat oleh ulama besar di Al-Azar saat itu. Di kota besar inilah Banna berhasil mengajak ratusan pelajar didikan Barat kembali mencintai Islam dan menjadi muridnya yang gigih berjuang. Bahkan Banna berhasil menginsafkan Syeikh Abdul Wahab Jandrawy, Pemimpin (Syeikh) Al-Azar yang memepunyai pengaruh besar pada segenap lapisan masyarakat dan mempunyai hubungan yang akrab dengan berbgai pihak.
3. Ikwanul Muslim menasehati pemerintah
Kian besarnya Organisasi ini membawa Banna terlibat dalam politik Nasionalis. Pada tahun 1936, Banna menulis surat kepada raja Faruk, perdana menteri , dan penguasa Arab lainnya, agar mempromosikan tatanan Islam. Menyeru mereka untuk menggantikan undang-undang Barat dan menjalannkan undang-undang Islam. Beliau juga meminta pemimpin pemerintah menunjukkan contoh yang baik kepada Umat Islam di Mesir.
Dari aspek kegiatan, Hasan A-Banna cukup menekankan masalah pendidikan generasi muda di Mesir. Berulang kali beliau mendesak kerajaan untuk menyusun kembali kurikulum sekolah-sekolah yang berdasarkan Islam.
Kemudian Hasan Al-Banna juga menyerukan untuk membubarkan partai-partai politikdi Mesir, karena partai-partai itu korupsi. Setelah perang organisasi ini berperan penting dalam kampanyenya yang dilancarkan berbagai kelompok di Mesir menentang pendudukan Inggris.
Pada Desember 1948, seorang anggota Ikhwan musllim membunuh perdana menteri. Kerajaan bekerja keras untuk dapat mengawasi gerak-gerak para anggota Ikhwanul Muslim. Kaum Imperialis Inggris juga mempunyai peranan yang sangat besar dalam mencelakakan Ikhwanul Muslim.
4. Wafatnya Hasan Al-Banna
Akhirnya pada pagi hari Tanggal 12 Februari 1949 Hasan Al-Banna memangil puteranya. Kemudian pada petang harinya, beliau meninggalkan rumah bersama kawan-kawan seperjuangan pergi menunaikan tugas. Tiba-tiba beliau di tembak oleh seorang anggota Polisi kaki tangan Raja Farouk, dan tersungkurlah beliau di tepi jalan Kairo, dan beliau menemui syahidnya setelah sampai di hospital. Jenazah beliau hanya disholatkan oleh ayah beliau sebagai Imam dan anak lelaki beliau sebagai makmum. Hanya dua orang. Kerana di sekeliling rumah beliau dijaga ketat oleh askar negara untuk melarang siapapun masuk rumahnya memberikan penghormatan. Beliau wafat pada usia yang masih muda, yaitu pada usia 43 tahun pada bulan Sya’ban 1324 H.


Kepergian Hassan al-Banna pun menjadi duka berkepanjangan bagi umat Islam. Ia mewariskan 2 karya monumentalnya, yaitu Catatan Harian Dakwah dan Da'i serta Kumpulan Surat-surat. Selain itu Hasan al-Banna mewariskan semangat dan teladan dakwah bagi seluruh aktivis
5. Penangkapan Ikhwanul Muslimin
Pada Desember 1954 Presiden Gamal Abdul Nasser menjadi sasaran pembunuhan tapi gagal, ini menjadi alasan yang ditunggu-tunggu oleh pemerintah Mesir untuk menghancurkan Ikhwan Muslimin. Maka Ikhwan dituduh melakukan penembakan tersebut walaupun Ikhwan berkali-kali menafikannya. Ribuan anggota Ikhwan telah ditangkap, dipenjara dan 6 orang telah digantung hingga mati. Sementara protes dari dunia Islam pada peristiwa ini tidak dilayaninya sama sekali.
Pada tahun 1961, Ikhwanul Muslimin difitnah sekali lagi sebagai penyebab kegagalan dan kemunduran negara. Akhirnya Presiden Nassir telah membuat satu komite Khusus untuk menghapus pengaruh gerakan Ikhwanul Muslimin dari Mesir. Beliau mengusulkan supaya digunakan kekuatan undang-undang dan militer untuk menghancurkan Harakah Islam ini.
Akibat dari polis ini, ribuan Ikhwan termasuk Muslimat ditangkap dengan tidak diberi kesempatan membela diri di mahkamah. Hassan Ismail Hudaybi, seorang hakim dan ulama terkenal yang menggantikan Hassan Al Banna sebagai Ketua Ikhwan juga disiksa walaupun umurnya sudah tua dan uzur.
6. kritikan terhadap Hasan Al-Banna (Ikhwanul Muslim)
Golongan yang paling gencar mengkritik Hasan Al Banna dan Ikhwanul Muslimin adalah golongan salafi, kerena menurut mereka Hasan Al Banna telah membuat bid'ah besar dalam agama Islam. Golongan ini mengkritik dalam semua ini pergerakan Hasan Al Banna termasuk kritikan mengenai maksurat.





D. Pemikiran Islam Indonesia-Mesir
Salah satu faktor timbulnya pembaharuan di Mesir disebabkan karena umat Islam itu benar-benar mundur. Kemunduran Mesir disebabkan daerahnya masih dikuasai Turki Kekuasaan Turki Usmani.
Tokoh-tokoh Islam di Mesir sangatlah berpengaruh di Indonesia, seperti Jamaludin al-Afgani, yang seorang mujahid, Muhammad Abduh beserta muridnya Rasi Rida, Hasan al-Banna, dll Salah satu faktor timbulnnya pembaharuan Islam di Indonesia, adanya gerakan pada awal abad XX.
Pengaruh pemikran Al-afgani di Indonesia yang secara garis besar dapat dirasakan , yaitu paham Nasionalisme, Pan-Islamisme, dan masih banyak lagi hasil pemikiran beliau yang sangat bermanfaat sampai sekarang. Demikian juga dengan Muhammad Abduh, salah satunya adalah pada majalah al-Manar yang isisnya tentang pemahaman Islam, memperbolehkan ijtihad, pentingnya masalah pendidikan umat dan mengimbangi terhadap permainan politik Barat dengan meningkatkan kehidupan sosial. Pelopor pertamanya adalah Syeikh Tahir Djalaudin. Karena kepedulian terhadap masalah Islam di Indonesia, maka melalui penerbitan majalah Al-Manar lah pembaharuan di Indonesia juga dimulai. Setelah itu majalh Al-Munir yang sangat berpengaruh pada Ormas Islam Muhammdiyah.
Dalam pemikiran Syeikh Hasan al-Banna yang seorang mujahid dakwah dan seorang pembangkit Islam banyak tertuang dalam organisasi yang didirikannya, yaitu Ikhwanul Muslimin. Organisasi ini berkembang sampai sekarang ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Secara umum Ikhwanul Muslimin cukup memberikan inspirasi pada oraganisasi-organisasi di Indonesia. Secara ringkas organisasi yang terinspirasi dari ikhwanul Muslimin antara lain:

1. Partai Masyumi
2. Partai Masyumi Baru (1998)
3. Partai Politik Islam Indonesia Masyumi (1998)
4. Persaudaraan Muslimin Indonesia
5. Partai Bulan Bintang (1998)
6. Partai Keadilan (1998)
7. Ikhwanul Muslimin Indonesia (2001)
8. Partai Keadilan Sejahtera (2002)


Selain lewat orgaisasi Ikhwanul Muslimin, hasil pemikiran al-Banna yang sangat bermanfaat sampai sekarang, yang telah dinamakan “10 Wasiat Hasan al-Banna, yaitu sebagai berikut:
1) Dalam kondisi bagaimanapun, segera dirikanlah shalat ketika mendengar azan
2) Baca atu dengarkanlah Al-Quran dan ingatlah Allah.
3) Janganlah kau habiskan waktumu pada hal-hal yang tak berguna.
4) Jangan banyak berdepat dalam setiap urusan bagaimanapun bentuknya, sebab pamer kepandaian dan riya’ itu tidak mendatangkan kebaokan sedikitpun.
5) Kenalkan diri kepada saudara-saudaramu seiman dan seperjuangan, walaupun engkau tidak diminta, sebab azas dakwahh kita adalah mahabbah (kecintaan) dan saling mengenal.ketahulah bahwa kewajiban itu lebih banyak daripada waktu yang terulang, maka bantulah saudaramu untuk menggunakan waktunyadengan sebaik-baiknya. Dan jika engkau punya tugas, selesaikalah segera.
6) Jauhi dari mengeraskan suara melebihi yang dibutuhkan oleh pendengar, sebab itu merupakan kecerobohan dan menyakitkan orang lain.
7) Jangan banyak tertawa, karena hati yang selalu berinteraksi dengan Allah adalah hati yang tenang dan khusyu’
8) Jauhi dari menggunjing orang dan menjelek-jelekkan kelompok atau organisas, dan jangan membicarkan selain kebaikan saja.
9) Jangan banyak berguarau, karena umat yang gigih berjuang tidak mengenal selain kesungguhan
10) Berusahalah untuk bisa berbicara dengan bahasa Arab secara fushah (baik), sebab ia termasuk dari pembelajaran Islam.

0 komentar:

Posting Komentar

Calendar

My ProfiL

Foto saya
punya sejuta harapan dan impian untuk membahagiakan semua orang... Gigih n ulet untuk menjadi orang sukses dengan karya besar..

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

YM Status

Terjemah

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Visitor Counter

free counters
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates